Rabu, 12 September 2018

Simak! Miliki Strategi Bisnis Ini jika Anda Ingin Menang

Sebagian besar perusahaan membuat strategi yang berfokus pada bagaimana bisa menjual sebanyak-banyaknya dan sekaligus mematikan pesaing. Sekalipun dalam jargon dan semboyan-semboyan perusahaan menempatkan konsumen serta pelanggan sebagai prioritas, tapi pada kenyataannya tidaklah selalu demikian.
Karena itu, tidak heran sekalipun didukung dengan promosi dan periklanan yang begitu gencar serta memakan biaya besar, penjualan tetap seret dan pesaing bukannya berkurang malah bertambah.
Apa yang dibutuhkan pelanggan adalah hubungan baik dengan perusahaan kita, khususnya mereka yang melakukan kontak langsung dengannya, pengalaman positif dalam menggunakan produk kita, dan situasi win-win, tidak berada pada pihak yang dimanfaatkan namun juga memanfaatkan.
Agar bisa memenuhi harapan dan keinginan konsumen dan pelanggan kita, maka kita perlu mengintegrasikannya dalam strategi positif yang mencerminkan hasil dan tanggapan positif dari pihak konsumen dan pelanggan kita.
Berikut adalah elemen yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi berkarakteristik positif, tidak terbatas pada memprioritaskan penjualan dan menguasai pasar, seperti diungkapkan Harbir Singh dan Michael Useem dari Wharton Business School dalam buku me reka, The Strategic LeaderĂ­s Roadmap (Wharton Digital Press) yang mengintegrasikan faktor kepemimpinan dan strategi.
Pertama, inspirational statement of purpose and direction. Pernyataan misi yang menyatakan perusahaan Anda “menjadi penyedia produk dengan harga murah (low-cost provider)” tidak lagi memotivasi, baik kalangan intern maupun konsumen/pelanggan.
Visi dan selanjutnya misi saat ini harus memasukkan elemen tanggung jawab sosial dan lingkungan serta gambaran nyata keuntungan yang akan diperoleh bagi para konstituen. Dengan cakupan luas dalam pernyataan visi dan misi menunjukkan bahwa perusahaan tidak semata-mata mementingkan diri sendiri, tapi juga memiliki beban dan tanggung jawab kepada masyarakat, termasuk karyawan, konsumen, dan pelanggan.
Kedua, market and customer positioning. Berfokus pada pasar, konsumen dan pelanggan yang tepat, potensial. Memahami yang menjadi pendorong dari kegairahan konsumen dan pelanggan dalam menerima solusi yang kita tawarkan dan cara-cara dalam memperkuat hu bungan dengan mereka. Jika konsumen dan pelanggan bergairah, maka tim kita akan lebih terlibat dan produktif.
Ketiga, customer and employee value propositions . Apa yang menjadi solusi dan praktik dilihat sebagai nilai-nilai winwin oleh semua konstituen? Para manajer dan setiap ang gota tim harus bisa memahami bahwa tindakan mereka dan kepemimpinan mereka terkait dengan nilai-nilai yang disajikan.
Strategi harus dapat mendorong kepemimpinan agar selanjutnya para pemimpin bisa mendorong eksekusi strategi. Keempat, competitive and leadership leverage. Strategi yang jitu memberikan kesempatan bagi tindakan internal dan pemimpin untuk mengoptimalkan serta memper pan jang atau memperluas keung gulan kompe titif.
Hal ini membutuhkan fleksibilitas dan ketajaman dalam implementasi serta penghargaan positif, mendorong bagi inovasi, inisiatif dalam memperbaiki, serta meningkatkan pengalaman dan mutu pelayanan kepada pelanggan. Kelima, constant restructuring for future advantage.
Strategi yang tidak mengikuti perubahan yang terjadi di eksternal, baik di pasar maupun kehidupan di masyarakat, akan menjadi strategi kekalahan dan kegagalan. Tim internal khususnya yang ber tanggung jawab dalam penyusunan strategi, harus mengikuti dan mengamati terus menerus perkembangan yang terjadi di pasar maupun masyarakat.
Selain itu, meninjau serta mengubah untuk menyelaraskan dengan perubahan tersebut sehingga pelanggan harus terus menerus disodori dengan proses, praktik, dan solusi yang mutakhir agar perusahaan kita dan pelanggan yang menggunakan produk dan jasa kita tidak tertinggal. Strategi baik adalah yang dinamis bukan statis.
Sebuah strategi positif adalah memberikan keleluasaan kepada pemimpin untuk memimpin secara strategis dan menguasai elemen-elemen yang dikemukakan di atas secara terpisah atau sendiri ataupun dengan terintegrasi keseluruhan. Kepemimpinan strategis adalah kemampuan yang bisa dipelajari dan dilatih para manajer di setiap tingkatan.
Pada hakikatnya, semua yang terlibat dalam kepemimpinan, baik kecil maupun besar, rendah, maupun tinggi, bahkan pihak eksternal yang terkait langs ung dan melekat dengan perusahaan kita, seperti pemasok dan distributor utama, harus ikut memahami sudut pandang dan cara perusahaan kita.
Bagaimana berpikir dan bertindak secara strategis dan dapat ikut memikirkan masukan berguna dan sejalan agar kita bisa menyusun strategi yang ber - dam pak positif. Faktor eksternal yang perlu diperhatikan adalah evolusi me nuju globalisasi karena masing-masing memiliki peluang sama, baik dari luar negeri mema suki pasar domestik maupun perusahaan kita memasuki pasar global.
Pada satu pihak, perusahaan besar perlu berhati-hati dalam menjaga pasar dalam negeri namun juga memasuki pasar negara lain. Karena dapat memperluas, tapi sebaliknya juga memengaruhi secara negatif ketika tidak bisa menguasai secara paralel. Perusahaan kecil dan menengah serta yang baru memulai memiliki fleksibilitas tinggi dengan risiko sama sebagai perusahaan pe mula.
Hal yang perlu diperhatikan, jangan mencampuradukkan atau salah menerapkan antara strategi dengan taktik. Strategi adalah apa yang harus dilakukan, sedangkan taktik adalah bagaimana melakukannya. Jika strategi berdampak positif, maka para pelak sana yang menjalankan akan termotivasi melakukan secara efektif dan berprestasi.
sumber : economy.okezone.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar