Selasa, 18 September 2018

Lembaga pendukung perkembangan Blockchain

Indonesian Blockchain Network

adalah yayasan yang mempunyai misi untuk mendorong edukasi dan perkembangan teknologi blockchain di tanah air. Yayasan yang akta pendiriannya resmi keluar pada 4 April 2018 lalu ini didirikan oleh sembilan orang co-founder, yang semuanya berasal dari latar belakang berbeda.
Untuk mencapai misi yang mereka inginkan, IBN pun secara rutin mengadakan pelatihan dan meetup untuk memberikan edukasi terkait teknologi blockchain. Pada akhir Maret 2018 lalu, mereka pun berhasil mengadakan sebuah acara pelatihan blockchain yang didukung oleh NEM Foundation.

Blockchain Zoo

adalah perusahaan yang bisa menghadirkan layanan konsultasi untuk pengembangan blockchain. Selain itu, mereka juga bisa memberikan pelatihan untuk para developer, para eksekutif yang ingin memilih vendor blockchain, serta untuk penegak hukum yang ingin mendeteksi transaksi cryptocurrency.
Perusahaan ini berdiri sejak Juli 2017, dan didirikan oleh delapan orang co-founder. Mereka telah membantu beberapa perusahaan dalam mengembangkan teknologi blockchain, seperti Fidentiax dan Tokenomy, serta memberi pelatihan kepada Bank Indonesia Institute dan anak-anak perusahaan Bank Mandiri.

Blocktech

adalah perusahaan yang didirikan Steven Suhadi dan rekannya Gordon Enns pada akhir 2017 lalu. Dengan perusahaan tersebut, keduanya berniat memanfaatkan keahlian dan jaringan luas yang mereka miliki untuk membantu proyek-proyek blockchain potensial.
Saat ini, mereka telah menjadi investor dan membantu pengembangan Eximchain, sebuah proyek pengembangan supply chain memanfaatkan blockchain yang dibuat mahasiswa Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kini Blocktech juga telah bekerja sama dengan co-working spaceUnionSpace untuk membuka lima pusat pengembangan blockchain di Asia Tenggara.
sumber : id.techinasia.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar